SURYAFLOBAMORA.COM – Wakapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Antonius Agus Rahmanto menangis ketika mengetahui warga kritis Covid-19 yang dievakuasinya, jiwanya tidak tertolong.
Air mata AKBP Antonius Agus Rahmanto berlinang dan menyesal tak bisa menyelamatkan nyawa warga bernama Budi (59). Penyesalan Agus berujung maaf dan evaluasi penanganan Covid-19.
“Mestinya bisa tertolong, coba kalau penanganannya benar itu,” kata Agus yang duduk bersama Kapolsek Jagakarsa Kompol Endang Sukmawijaya di pelataran depan Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu.
Agus pun merasa bersalah terhadap keluarga pasien Covid-19 karena telah berjanji membawa pulang Budi dalam keadaan selamat. “Harusnya Pak Budi bisa kembali ke keluarganya. Untuk Bu Budi, Saya minta maaf Bu, saya tadi janji mau bawa bapak sampai selamat. Mohon maaf Bu, ibu jaga kesehatan,” ujar dia.
Ia pun merasa prihatin dengan ketidakpedulian warga dan penanganan yang telat dari tenaga medis. “Ini beban kita semua, ini tanggung jawab kita semua. Nggak usah lihat dari suku mana, agama apa, harus saling tolong menolong,” tutur Agus
Sebelumnya, AKBP Antonius Agus Rahmanto dengan Alat Pelindung Dasar (APD), menyusuri gang cukup sempit di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Bagian mulut dan hidungnya tertutup masker dua lapis, sedangkan matanya tertutup kaca mata pelindung.
Sarung tangan medis terpasang di kedua tangannya. Orang nomor dua di Polres Jakarta Selatan itu bukan sedang ingin menangkap penjahat, melainkan akan mengevakuasi seorang warga yang terkonfirmasi Covid-19 dalam kondisi kritis.
BACA:Gubernur NTT dan Mendagri Tito Karnavian Sikapi Kasus Bupati Alor Amon Djobo yang Suka Memaki
BACA:Buka Sehari Tower 8 Wisma Atlet Terima 662 Pasien Covid-19, Update: NTT Tambah 20 Kasus Baru