Kuartal III 2020, Indonesia Alami Pembalikan Ekonomi

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Foto: Kemenkeu)

JAKARTA, SURYAFLOBAMORA – Terjadi pembalikan ekonomi di Indonesia pada Kuartal III Tahun 2020. Demikian dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa Indonesia mengalami pembalikan ekonomi pada Kuartal III/2020 saat rapat kerja bersama Anggota Komite IV DPD secara virtual, Senin, (9/11/2020).

Dalam raker tersebut, Menkeu Sri Mulyani meyakini bahwa pertumbuhan Q3-2020 membaik, didorong oleh realisasi belanja negara yang meningkat secara signifikan.

“Kuartal ketiga kita melihat ada pembalikan atau turning point, yaitu di -3,49% (yoy) atau adanya suatu tren perbaikan dan ini didukung oleh seluruh komponen dari sisi permintaan,” kata Sri Mulyani.

“Konsumsi mulai membaik di -4% (yoy), konsumsi pemerintah bahkan sudah mengalami positif dari tadinya -6,9% ke positif 9,8% (yoy),” papar Menkeu Sri Mulyani.

Menkeu mengungkapkan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 berubah menjadi -1,7% s.d. -0,6% year-on-year (yoy).

Namun demikian, pada tahun 2021 akan mengalami pemulihan dengan tumbuh 5,0% yoy.

“Banyak lembaga-lembaga internasional melakukan juga proyeksi ekonomi Indonesia tahun depan yang pemulihannya lebih kuat, seperti IMF memprediksi 6,1% (yoy),” ujarnya.

Lebih lanjut, Menkeu menjelaskan pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang mengalami adaptasi dan fleksibilitas dari masing-masing cluster.

Pemerintah, kata dia, terus melakukan evaluasi apakah program dapat terus terlaksana atau dilakukan penyesuaian.

“Kita juga terus mengikuti program-program di bidang kesehatan seperti vaksinasi. Kebutuhannya masih sangat awal untuk diestimasi berapa kebutuhannya, maka kami melakukan pencadangan dari sisi APBN,” ungkap Menkeu.

Terkait realisasi PEN, Menkeu Sri Mulyani menyatakan bahwa per 4 November 2020 PEN telah terealiasai Rp376,17 triliun atau 54,1% dari pagu sebesar Rp695,2 triliun.

Dukungan UMKM dan perlindungan sosial menjadi cluster yang paling banyak terserap dengan masing-masing sebesar 82,4% dan 75,6%.

“Program PEN menunjukan akselerasi pada kuartal ketiga dan ini membantu pembalikan tren pemulihan ekonomi yang seperti yang kami sampaikan tadi.”

“Namun kami masih melihat beberapa dari program PEN yang masih bisa diakselerasi pada kuartal keempat ini untuk terus membantu momentum pemulihan,” terangnya.(*)

#MenkeuSriMulyani #EkonomiKuartalIII/2020 #EkonomiIndonesia #PemulihanEkonomi #Nasional (PEN)