JAKARTA, SURYAFLOBAMORA – Terjadi pembalikan ekonomi di Indonesia pada Kuartal III Tahun 2020. Demikian dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa Indonesia mengalami pembalikan ekonomi pada Kuartal III/2020 saat rapat kerja bersama Anggota Komite IV DPD secara virtual, Senin, (9/11/2020).
Dalam raker tersebut, Menkeu Sri Mulyani meyakini bahwa pertumbuhan Q3-2020 membaik, didorong oleh realisasi belanja negara yang meningkat secara signifikan.
“Kuartal ketiga kita melihat ada pembalikan atau turning point, yaitu di -3,49% (yoy) atau adanya suatu tren perbaikan dan ini didukung oleh seluruh komponen dari sisi permintaan,” kata Sri Mulyani.
- BACA: Munas Golkar Dorong Melki Lakalena Calon Gubernur NTT
- BACA: Tabungan Rp 20 Miliar Raib Digondol Kacab Maybank, Winda Lapor Menkeu, Bank Dibela Hotman Paris
- BACA: Keluarga Giri di Lasiana Menduga Almarhum EG Bukan Meninggal Akibat Covid-19
“Konsumsi mulai membaik di -4% (yoy), konsumsi pemerintah bahkan sudah mengalami positif dari tadinya -6,9% ke positif 9,8% (yoy),” papar Menkeu Sri Mulyani.
Menkeu mengungkapkan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 berubah menjadi -1,7% s.d. -0,6% year-on-year (yoy).
Namun demikian, pada tahun 2021 akan mengalami pemulihan dengan tumbuh 5,0% yoy.
“Banyak lembaga-lembaga internasional melakukan juga proyeksi ekonomi Indonesia tahun depan yang pemulihannya lebih kuat, seperti IMF memprediksi 6,1% (yoy),” ujarnya.
Lebih lanjut, Menkeu menjelaskan pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang mengalami adaptasi dan fleksibilitas dari masing-masing cluster.
Pemerintah, kata dia, terus melakukan evaluasi apakah program dapat terus terlaksana atau dilakukan penyesuaian.
“Kita juga terus mengikuti program-program di bidang kesehatan seperti vaksinasi. Kebutuhannya masih sangat awal untuk diestimasi berapa kebutuhannya, maka kami melakukan pencadangan dari sisi APBN,” ungkap Menkeu.