Pemprov NTT dan Unwira Kupang Teken MoU Peningkatan BUMDES

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

Sedangkan Pater Yulius, Ketua Yapenkar, Viktor mengaku sudah menjadi sahabat Pater Yul saat sama-sama menempuh pendidikan lanjut di Salatiga. Untuk itu, dirinya sengaja mengagendakan secara khusus untuk datang ke Unwira dalam rangka berkolaborasi meningkatkan kapasitas BUMDES melalui KKN Tematik.

“Saya merasa sangat bersyukur, karena hari ini bisa datang ke Unwira dan mewujudkan kolaborasi mewujudkan perubahan NTT,” kata Viktor Laiskodat.

Menurut Gubernur Viktor, NTTsaat ini sedang dinarasikan kembali. Yaitu narasi tentang kekayaan dan potensi-potensi NTT, untuk memastikan kemajuan NTT melalui perubahan mindset masyarakat. Sehingga ke depannya, NTT memiliki generasi unggul dan inovatif yang bisa memaksimalkan segala potensi yang ada di NTT.

Dan untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan kerjasama dan kolaboroasi dengan seluruh stakeholder terkait termasuk Perguruan Tinggi.

NTT membutuhkan generasi yang unggul dan visioner. Dan itu hanya bisa dilahirkan di kampus-kampus dan Universitas. NTT tidak mungkin diciptakan oleh Tuhan dalam keadaan yang panas dengan alam yang begitu menantang, tanpa punya tujuan mulia di baliknya. Hanya misteri ilahi itu belum banyak tersingkap.

NTT lebih tepatnya disebut sebagai negeri yang sangat kaya raya sumber daya alamnya, tapi miskin inovasi. Dari 9 (sembilan) komoditi unggulan di dunia, delapannya ada di NTT. Yakni Garam, Ikan, Lobster, Mutiara, Kakao, Kopi, dan sebagainya.

“Artinya apa, di balik terik panas dan alam yang menantang, Tuhan pasti menyimpan rahasia besar yang harus diungkap untuk mencapai kemakmuran di NTT ini. Dan itu hanya bisa dicapai melalui riset dan penelitian. Di mana, tugas tersebut ada di Universitas termasuk Unwira ini,” kata Viktor.

Melihat persoalan di NTT yaitu tidak sinkronnya pendidikan dan kekayaan alam, Gubernur Viktor menghendaki adanya desain pendidikan yang bisa berkorelasi dengan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki NTT.