Dianggap Bisa Atasi Covid-19, Warga India Mandi Kotoran Sapi

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp
Banyak orang India yang percaya bahwa melumuri tubuh dengan urin dan kotoran sapi dapat menangkal virus corona yang saat ini menyebar luas di negara itu. Dokter India menegaskan, praktik ini salah.(Amit Dave/Reuters)

SURYAFLOBAMORA.COM – Para dokter di India memperingatkan, kepercayaan mandi kotoran sapi untuk menangkal Covid-19 tidak ada manfaatnya.

Dokter menekankan, praktik tersebut tidak didasari bukti ilmiah. Alih-alih kebal virus, melumuri tubuh dengan kotoran sapi justru berisiko menyebarkan penyakit lain.

Dokter dan ilmuwan di India dan di seluruh dunia telah berulang kali memperingatkan agar tidak mempraktikkan pengobatan alternatif untuk Covid-19.

Mereka menegaskan, praktik seperti ini dapat memberi rasa aman yang salah dan justru memperumit masalah kesehatan.

“Tidak ada bukti ilmiah yang konkrit bahwa kotoran sapi atau urinnya mampu meningkatkan kekebalan tubuh untuk melawan Covid-19. Ini sepenuhnya hanya mitos,” kata Dr JA Jayalal, presiden nasional di Indian Medical Association, dilansir dari Reuters, Selasa (11/5/2021).

“Ada juga risiko kesehatan yang terkait dengan mengolesi atau mengonsumsi produk ini (kotoran sapi dan urinnya). Penyakit lain dapat menyebar dari hewan ke manusia.” Tak hanya sampai di situ, ada juga kekhawatiran bahwa praktik tersebut dapat berkontribusi pada penyebaran virus karena melibatkan orang yang berkumpul dalam kelompok.

Dilansir dari Khaleej Times, Selasa (11/5/2021) di negara bagian Gujarat di India barat, beberapa orang pergi ke tempat penampungan sapi seminggu sekali untuk melumuri tubuh mereka dengan kotoran dan air kencing sapi.

Mereka berharap, cara itu dapat meningkatkan kekebalan atau membantu mereka pulih dari virus corona. “Kami lihat banyak orang datang ke sini, termasuk dokter. Mereka yakin, terapi ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh yang membuat virus (corona) pergi. Ini membantu merawat pasien tanpa rasa takut,” kata Gautam Manilal Borisa, seorang manajer asosiasi di sebuah perusahaan farmasi, yang mengatakan bahwa praktik tersebut membantunya pulih dari Covid-19 tahun lalu.

BACA:India Sumbang 46 Persen Kasus Baru Covid-19 di Dunia, Rumah Sakit Teriak Minta Tolong

BACA:Mengerikan, Kasus Corona India Tak Terkendali, Fasilitas Kesehatan India Kolaps dan Oksigen Habis