Desa Taebesa TTS Dapat Sapi 20 Ekor, Berkat Perjuangan DPR RI Ansi Lema

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

KUPANG, SURYAFLOBAMORA.COM-
Kelompok peternak Desa Taebesa, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) menerima bantuan ternak Sapi potong sebanyak 20 ekor.

Bantuan ini merupakan hasil perjuangan kerja sama Anggota DPR RI, Yohanis Fransiskus Lema, S.IP, M.Si bersama Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian melalui Program Pengembangan Ruminansia Potong Tahun 2020.

“Bantuan ini merupakan hasil kerja sama saya dengan Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian melalui Program Pengembangan Ruminansia Potong Tahun 2020,” kata Ansi Lema, Rabu (18/11).

Bantuan 20 ekor Sapi itu diserahkan ke warga kelompok ternak dan disaksikan Anggota DPRD Komisi II Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten TTS, Gaudentius Ninu, Sabtu (14/11) pekan lalu.

Ansi Lema mengatakan, bantuan bibit Sapi itu diberikan untuk memajukan peternakan rakyat, meningkatkan populasi ternak yang berujung peningkatan produksi ternak masyarakat, serta meningkatkan skala usaha di rumah tangga peternakan.

“Saya berharap, para penerima bantuan rajin merawat, secara berkala melakukan pengawasan kesehatan, dan memberikan pakan yang cukup agar ternak sapi kuat, sehat, dan cepat bertumbuh,” kata Ansi Lema.

Dikatakannya, saat ini Indonesia masih mengalami defisit Sapi. Pada 25 Juni 2020, Indonesia sudah mengimpor 215.501 ekor atau 48.296 ton Sapi.
Sehingga momentum ini, harus menjadi titik picu untuk mengembangkan peternakan Sapi di NTT.

“NTT sempat mengalami masa keemasan sebagai salah satu lumbung ternak nasional pada beberapa dekade sebelumnya. Ini jadi momentum kembangkan peternakan Sapi di NTT,” ungkap Ansi Lema.

Kata Ansi Lema, sejak berada di Komisi IV DPR RI yang juga membidangi peternakan, dirinya sudah mendorong Kementerian Pertanian untuk mengembalikan NTT sebagai gudang ternak Sapi nasional.

Lanjutnya, pemerintah perlu meningkatkan kapasitas SDM peternak, dengan mengadakan pelatihan keterampilan mulai dari pelatihan pakan ternak, produksi termasuk meningkatkan inseminasi untuk memperbaiki genetik sapi.

“Para peternak harus didorong untuk menanam pakan secara mandiri, untuk mengantisipasi kekurangan pakan sapi pada musim kemarau,” katanya.

Selain itu, tak kalah penting adalah memastikan manajemen tata niaga Sapi yang menguntungkan para peternak, agar tidak lagi menjadi bulan-bulanan para tengkulak yang membeli dengan harga sangat murah.

“Jika ini dilakukan, saya yakin NTT akan berkontribusi secara signifikan dengan memberi pasokan untuk mencapai target swasembada daging Sapi nasional yang dicanangkan oleh pemerintah pusat,” pungkas Ansi Lema.

Editor: Alvin Lamaberaf