Edukasi Melawan Berita Hoax dan Informasi Vaksinasi Covid-19

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp
Rambu Fetiani Tonga Retang Mahasiswa Semester VI Fisip Unwira Kupang KKN-PPM 2021

Edukasi Melawan Berita Hoax dan Informasi Vaksinasi Covid-19 Mendukung Pelayanan Publik

Oleh: Rambu Fetiani Tonga Retang
Mahasiswa Semester VI Fisip Unwira Kupang
KKN-PPM 2021

Dimasa pandemi Covid-19 saat ini, dilihat bahwa pemerintah memiliki fungsi dan peran yang sangat penting, untuk dapat memberikan berbagai
pelayanan publik yang dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satunya adalah
pelayanan publik dalam bentuk kesehatan yaitu Vaksinasi Covid-19.

Vaksinasi Covid-19 sudah berjalan sejak awal tahun 2021. Akan tetapi bahwa masih banyak masyarakat Indonesia khusus di Nusa Tenggara Timur yang belum merespon anjuran pemerintah untuk menjalani vaksinasi Covid-19. Bahkan ada yang menolak untuk melakukan vaksinasi dengan berbagai macam alasan. Ada yang
mengatakan bahwa jika seseorang memiliki penyakit bawaan, maka tidak dapat mengikuti
vaksinasi. Apalagi lagi adanya berita hoax yang sedang merajalela di media sosial.

Kehadiran berita hoax, menjadi sebuah ancaman ditengah upaya penanganan Covid-19 di
Indonesia. Berita hoax telah menghambat kinerja pemerintah dalam memberantas virus Covid-
19. Padahal jumlah masyarakat yang terpapar virus Covid-19 di NTT, semakin meningkat
setiap saat, banyak yang dirawat juga banyak korban yang meninggal akibat Virus Covid-
19.

Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang bijak harus bisa untuk menyaring dan memastikan nilai kebenaran dari setiap berita hoax yang ada. Jangan mudah percaya dengan judul atau kata-kata yang membuat masyarakat untuk percaya begitu saja, yang pada akhirnya memberi dampak buruk, seperti takut, cemas, kuatir, dan pada
akhirnya acuh tak acuh serta tidak mendukung program vaksinasi. Padahal program
vaksinasi diberikan sebagai wujud dari perhatian pemerintah dalam upaya memutuskan
mata rantai virus Covid-19. Semakin banyak yang menolak vaksinasi maka semakin lambat dan berlarut-larut penanganan virus tersebut.

Menurut saya, vaksinasi sangatlah penting untuk dilakukan, bukan saja untuk melindungi masyarakat dari virus Covid-19 ini. Vaksinasi bertujuan untuk memberi sistem kekebalan tubuh seseorang,agar mampu mengenali dan dengan cepat melawan bakteri atau virus peyebab infeksi.

Bahwa tujuan pemerintah memberikan pelayanan
vaksinasi Covid-19 untuk seluruh masyarakat tanpa dipungut biaya, agar dapat menurunkan angka pasien Covid-19 dan kematian akibat virus tersebut. Dan dianjurkan anak-anak atau remaja 18 tahun tidak menerima vaksin tersebut. Termasuk orang-orang yang menderita penyakit tertentu, seperti diabetes dan hipertensi yang tidak terkontrol.

Banyak dampak positif yang kita dapatkan jika dengan baik menerima pemberian vaksinasi dan tidak terpengaruh dengan berita hoax yang beredar. Hal-hal baik tersebut
tentunya akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, yakni aspek sosial,
ekonom,dan sebagainya. Pemerinntah dan mayarakat saling bekerja sama demi mewujudkan tatanan kehidupan dari berbagai macam bentuk perkerjaan dan pelayanan yang ada. sehingga
mencapai sebuah tujuan yang membawa kebaikan bersama.

Melawan Penyebaran Berita hoax
Vaksinasi Covid-19

Media sosial saat ini, sedang dilanda pemberitaan tentang kecemasan, ketakutan, kebencian dan permusuhan dengan adanya berita Hoax tentang Vakninasi Covid-19. Banyak masyarakat tidak mau melakukan vaksin, sehingga selalu menyebarkan berita yang bohong/hoax tanpa adanya sumber yang jelas.

Salah satu media sosial yang paling banyak beredar tentang berita hoax yaitu
Facebook. Saya pernah membaca dan juga melihat Video tentang seseorang yang
mengatakan bahwa Vaksinasi Covid-19 mengandung magnet dan tempat vaksin ditaruh uang logam dan tertempel. Contoh seperti ini sangat salah dan tidak boleh disebarluaskan, karena mengganggu fisik dan mental seseorang yang ingin melakukan
Vaksinasi Covid-19.

Untuk itu, hal-Hal yang perlu diperhatikan untuk dapat melawan berita Hoax tersebut antara lain; Pertama, Hati-hati dengan judul profokatif Berita Hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif. Misalnya dengan langsung menudingkan jari ke pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax.

Oleh karena itu, Apabila menjumpai berita dengan judul provokatif, sebaiknya mencari referensi berita serupa dari situs online resmi, kemudian membandingkan isinya, apakah sama atau berbeda. Dengan demikian, setidaknya masyarakat sebagai pembaca bisa memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang.

Kedua, Cermati alamat situs untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan
link, cermatilah alamat URL situs dimaksud. Apabila berasal dari situs yang belum
terverifikasi sebagai institusi pers resmi, misalnya menggunakan domain blog, maka
informasinya bisa dibilang meragukan.

Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita. Dari jumlah
tersebut, yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tidak sampai 300 situs. Artinya terdapat puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet
yang mesti diwaspadai.

Ketiga, Periksa fakta dengn memerhatikan dari mana berita itu berasal dan siapa sumbernya? Apakah dari institusi resmi seperti KPK atau Polri? Sebaiknya jangan cepat percaya apabila informasi berasal dari pegiat ormas, tokoh politik atau pengamat. Perhatikan keberimbangan
sumber berita. Jika hanya ada satu sumber, pembaca tidak bisa mendapatkan gambaran
yang utuh.

Hal yang perlu diamati adalah perbedaan antara berita yang dibuat berdasakan fakta dan opini. Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sementara opini adalah pendapat dan kesan dari penulis berita sehingga memiliki kecenderungan untuk bersifat subyektif.

Keempat, Cek keaslian foto. Di era teknologi digital saat ini, bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Ada kalanya
pembuat berita palsu juga mengedit foto untuk memprovokasi pembaca. Dan untuk mengecek keaslian foto, bisa dengan memanfaatkan mesin pencari google, yakni dengan melakukan drag and drop ke kolom pencairan. Nantinya disajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga bisa dibandingkan.

Kelima, Ikut serta grup diskusi anti hoax. Di Facebook terdapat sejumlah berita hoax, untuk itu bisa ikut serta dalam grup tersebut dan bisa bertanya apakah informasi itu, merupakan berita hoax atau bukan. Sekaligus melihat klarifikasi yang sudah diberikan oleh orang lain.

Berita Hoax/bohong ini, sangat meresahkan pemerintah dan masyarakat. Melihat akan hal itu, sebagai masyarakat yang mendukung program pelayanan pemerintah, berupaya untuk dapat memberantas setiap postingan-postingan, tauatan-tautan dari sumber-sumber yang tidak akurat, yang tidak benar dan merugikan masyarakat. Diharapkan agar semua kita memiliki keprihatinan dan kepedulian untuk saling
memberikan dukungan terhadap pemerintah dalam setiap upaya yang dilakukan dengan
memberantas berita hoax, melakukan vaksinasi, dan berpikir positif.

Tugas KKN Mahasiswa Fisip Unwira Kupang
Editor: Alvin Lamaberaf