Unwira Kupang Berbagi Kasih Mensyukuri Dies Natalis ke-39

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp
Rektor UNWIRA Kupang, P. Dr. Philipus Tule, SVD (kanan) didampingi Dosen FISIP sekaligus Pengamat Politik UNWIRA Kupang, Mikhael Rajamuda Bataona (kiri), saat memberikan keterangan kepada awak media di kantor Rektorat, Selasa 14 September 2021 / Foto: Ama Beding

KUPANG, SURYAFLOBAMORA.COM–
Tidak terasa perjalanan kehidupan Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang telah sampai di usia ke-39 pada 24 September 2021.

Sebagai kampus kebanggaan masyarakat Nusa Tenggara Timur, Unwira selalu mensyukurinya dengan terus berkontribusi mencerdaskan anak bangsa dan mengabdi kepada masyarakat. Kerja-kerja inovatif, kreatif Unwira, telah membantu derap maju pembangunan sumberdaya manusia di Nusa Tenggara Timur.

Mensyukuri Dies Natalis ke-39 di tengah masa pandemi Covid-19 ini, UNWIRA Kupang berbagi kasih. Salah satunya yakni berbagi sembako kepada sejumlah mahasiswa yang terdampak pandemi Covid-19, di Kampus Unwira, Selasa 14/9/2021).

Kegiatan berbagi kasih ini dihadiri Rektor UNWIRA Kupang, P. Dr. Philipus Tule, SVD, Ketua Yayasan St. Arnoldus Jansen, P. Yulius Yasinto, SVD, para Dekan, Kepro, Dosen dan mahasiswa-mahasiswi penerima bantuan sosial.

Rektor UNWIRA Kupang, P. Dr. Philipus Tule, SVD mengatakan, Dies Natalis merupakan momentum untuk mengucap syukur atas kesempatan melayani dan mengabdi kepada masyarakat, sejak Dies Natalis pertama, sampai yang ke-39.

“Merayakan Dies Natalis dari tahun ke tahun, ada dua unsur yang harus dilaksanakan, yaitu mengucap syukur dan doa, agar menjadi lebih baik, lebih sukses, dan inovatif dalam melaksanakan Tri Dharma,” kata Rektor P. Dr. Philipus Tule, SVD.

Pakar Islamologi ini menjelaskan, Dies Natalis ke-39 tahun ini mengangkat tema “UNWIRA Berdies Natalis Dalam Era Disrupsi”.

Bahwa saat ini, banyak sekali tantangan yang mengganggu dan menghalangi berbagai rencana pembangunan serta pengembangan akademik ke depan. Menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, akan mengubah secara kelembagaan, dan akan berdampak terhadap semua output.

“Memang menghambat, tetapi sekaligus menantang. Ketika kita belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, kita akan berubah secara lembaga, dan akan berdampak terhadap semua output kita. Lulusan kita akan mampu berinovasi dalam konteks-konteks yang baru. Fosen-dosen kita akan terus melakukan adaptasi terhadap berbagai tantangan-tantangan baru,” ungkap P. Philipus Tule, SVD.

Katanya, menyongsong Dies Natalis ke-39, UNWIRA Kupang juga akan menggelar kegiatan webinar selama sepekan. Dalam kegiatan tersebut, semua fakultas akan diberi kesempatan berbicara, mengenai bagaimana tanggapan mereka menjawab situasi pandemi Covid-19.

“Jadi itu refleksi akademik, dan kita harapkan bisa menjadi makalah yang bisa diterbitkan dalam bentuk buku atau jurnal,” jelasnya.

Sementara dalam kegiatan bakti sosial kemanusiaan, UNWIRA Kupang telah berbagi sembako kepada mahasiswa-mahasiswi yang tinggal di Kos maupun di Rusunawa.

“Kami juga akan mengunjungi panti sosial untuk membawa dan membagi sembako. Kami juga berencana mengunjungi anak-anak jalanan dan penjual koran. Kemudian ada liturgi dan misa syukur,” jelas P. Philipus Tule, SVD.

Penulis/Editor: Alvin Lamaberaf