BRIPKA Mariana Sura Berkisah: Jadi Polwan Itu Happy, Tapi Menantang di Daerah Konflik

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp
BRIPKA Mariana E. Sura Anggota Polisi Polres Flores Timur, Polda NTT

KUPANG, SURYAFLOBAMORA.COM- BRIPKA Mariana E. Sura Anggota Polisi Polres Flores Timur, Polda NTT berkisah bagaimana menjadi Polisi Wanita (Polwan).

Ria Sura begitu sapaan manisnya mengatakan, menjadi Polwan itu happy atau membahagiakan. Tetapi sangat menantang, saat bertugas di daerah yang sering terjadi konflik, seperti perang suku dan sebagainya. Dan itu yang menantang, menguji nyali dan kesabaran.

“Jadi Polwan itu happy sekali. Tapi menantang kalau saat kita bertugas di daerah konflik. Itu saya rasakan, mengesankan dan pengalaman yang tak terlupakan,” ungkap Bripka Ria Sura, Rabu (1/9/2021).

Kata Ria, daerah paling menantang sejak lulus Polisi dan ditugaskan, yakni Pulau Sumba. Dimana di Sumba sering sekali ada konflik atau pertikaian antar warga desa yang menggunakan senjata tajam, seperti tombak dan parang.

Dan disitu jiwa ksatria polisinya diuji. Keberanian dengan segala resiko dan tanggungjawab membantu pimpinan mengamankan situasi disaat konflik, dibuktikan saat itu.

“Naluri sebagai wanita atau perempuan itu ada. Tetapi saya Polisi. Saya harus amankan situasi, berani dengan segala resiko dan tanggungjawab,” kata Ria Sura.

Tak hanya itu, Bripka Ria Sura punya kisah lain, bagaimana saat ini bertugas di Satlantas Polres Flores Timur.

Kata Ria, menjadi Polwan Lalu Lintas itu passion atau bergairah, tetapi membutuhkan kesabaran dan kematangan emosional. Apalagi saat menegakkan aturan tertib dan keselamatan berlalulintas. Dan kadang, saat menegakkan aturan Lalu Lintas, mendapat respon atau penilaian negatif dari masyarakat.

“Happy memang. Tapi dukanya itu
saat kita berhadapan dengan masyarakat yang langgar aturan Lalu Lintas. Kita ambil sikap demi keselamatan, cuma kita dianggap hanya mau cari uang dan sebagainya. Itu yang kadang buat kecewa dan sakit. Tetapi itu resiko yang harus bisa dihadapi seorang Polisi, ” ungkap pemilik Bintang Gemini ini.

Polwan kelahiran Dili 27 Mei 1987 ini mengatakan, menjadi Polwan itu baik adanya. Bertugas di mana pun, harus dapat diterima dan dijalani dengan iklas, penuh rasa tanggung jawab. Dan sebagai seorang perempuan, Polwan merupakan salah satu wujud pengabdian bagi negara. 

“Semua itu baik adanya Kak. Jadi Polwan dan tugas di mana saja itu enak. Tergantung dari diri kita saja menjalani dan menikmatinya. Itu pengabdian saya bagi negara,” kata Ria.

Bripka Ria berharap, dengan Ulang Tahun Polwan ke-73 ini, dapat memberikan spirit baru untuk terus mengabdi kepada bangsa dan negara serta menjadi pengayom yang baik bagi masyarakat.

“Selamat Ulang Tahun Polwan ke-73 untuk semua Polwanku. Semoga ada spirit baru dihari jadi ini. Kita tetap sehat dan semangat di masa pandemi Covid-19,” pungkas Ria.

“Tranformasi Polri yang presisi, Polwan siap mendukung percepatan penanganan Covid-19 untuk masyarakat sehat dan pemulihan ekonomi nasional, menuju Indonesia maju”

Penulis: Protus Burin
Editor: Alvin Lamaberaf