Maria Ola Kehilangan 11 Anggota Keluarga saat Banjir Bandang Adonara NTT

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp
Banjir bandang menerjang wilayah Waiwerang di Pulau Adonara Kabupeten Flores Timur . Flotim menjadi salah satu wilayah terparah akibat badai siklon tropis yang melanda NTT kali ini. Foto/IST

SURYAFLOBAMORA.COM – Maria Magdalena Sura Ola kehilangan 11 anggota keluarga ketika banjir bandang menerjang Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Pulau Adonara, NTT, Minggu 4 April 2021 dini hari.

Dari semua keluarga yang meninggal, hanya menyisakan Maria dan kedua anaknya yang masih kecil.

Kesebelas anggota keluarga itu terdiri dari suami, ayah dan ibu mertua, adik ipar dan kakak ipar beserta istri dan anak-anaknya.

11 anggota keluarga Maria ini merupakan bagian dari 56 korban meninggal di Desa Nelelamadike akibat banjir bandang.

Kejadian nahas yang merenggut nyawa suami dan keluarganya itu terjadi saat Maria tidak berada di rumahnya.

Maria Magdalena Sura Ola / foto:ist

Saat itu, Maria sedang berada di rumah orang tuanya untuk mempersiapkan pesta Paskah 2021.

Sehari sebelum Badai Siklon Tropis Seroja menyapu bersih desa Nelelamadike, suami mengantar Maria dan anak ke rumah orang tua Maria di desa tetangga.

Maria dan anak seolah merasa firasat buruk ketika sang suami mengantarkan anaknya.

Anak mereka enggan kembali dengan suami untuk merayakan Paskah di rumah mereka.

Rupanya, hari itu merupakan momen terakhir Maria dan kedua anaknya bertemu suami tercinta dan keluarga besarnya.

Maria berharap pemerintah memperhatikan kedua buah hatinya yang masih berusia 5 dan 1 tahun itu.

“Harapan saya, anak saya kan masih kecil, saya mohon harapan dan belas kasihan dari pemerintah, perhatikan anak saya, apalagi masa depan kan masih terlalu panjang,” kata harap Maria, Jumat 9 April 2021.

“Saya tidak ada keluarga lagi, tidak ada harapan lagi untuk mereka. Saya kasihan anak saya. Perhatikan anak saya, apalagi anak saya yang masih kecil. Itu saja yang saya harapkan,” imbuhnya.

Desa Nelelamadike merupakan salah satu desa terparah mengalami kerusakan akibat banjir bandang. Selain 56 korban tewas, setidaknya ada 1.200 orang yang mengungsi di posko darurat yang dibangun pemerintah.

Untuk diketahui, total korban jiwa dalam bencana alam di Pulau Adonara sebanyak 71 jiwa, 5 dilaporkan hilang, 70 jiwa luka-luka dan masih dirawat dan 1.389 warga mengungsi di posko-posko terpusat. Sedangkan total jiwa terdampak dari 19 desa dari 6 kecamatan sebanyak 95.626 jiwa.

145 Meninggal, 40 Masih Hilang
Bencana alam yang menimpa Provinsi Nusa Tenggara Timur yang tercatat dalam tiga wilayah yang menyebabkan korban jiwa yaitu Kabupatenn Flores Timur Adonara, Kabupaten Lembata dan Kabupaten Alor hingga hari ini tercatat 145 orang meninggal dunia dan 40 dalam pencarian.

Hal ini berdasarkan konfirmasi langsung suryayogya.com, Minggu (11/04/2021), Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere I Putu Sudayana, S.E.,M.AP sebagai SMC (SAR Mission Coordinator menyebutkan update korban Banjir Bandang di wilayah NTT Minggu, (11/4/2021) sampai Pukul 11.30 Wita

Total korban sementara di Flores Timur
Meninggal Dunia: 71 Orang
Dalam Pencarian: 5 Orang

Total korban di Kabupaten Lembata:
Meninggal Dunia: 46 Orang
Dalam Pencarian: 22 Orang

Total korban di Kabupaten Alor:
Meninggal Dunia: 28 Orang
Dalam Pencarian: 13 Orang

Korban di Kupang

BACA:Badai Siklon Tropis Seroja Rusak 12 Ribu Rumah di Sabu Raijua, Dua Meninggal Dunia

BACA:Siklon Seroja Porak-porandakan NTT, ISJN Galang Bantuan untuk Korban Bencana