Mekeng Kuatkan Kopdit Ankara Tanam Jagung Hibrida di Lereng Ile Lewotolok

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

Sementara, Melki Mekeng memberikan apresiasi kepada Kopdit Ankara dan BNI yang telah memberdayakan masyarakat melalui program agro. Dan ini merupakan program agro terbesar pertama di Lembata
yang didorong sektor swasta dengan dukungan dari institusi perbankan nasional.

“Ini satu terobosan yang sangat baik, untuk memberdayakan masyarakat yang terdampak Covid-19. Saya apresiasi dan terima kasih untuk Dirut BNI yang mau bekerjasama dengan koperasi, memberdayakan masyarakat di Kabupaten Lembata,” ungkap Melki Mekeng Anggota DPR RI asal Sikka.

Untuk diketahui, Jagung adalah tanaman pertanian yang tidak asing bagi para petani di NTT. Dan Jagung merupakan makanan pokok masyarakat NTT, lebih khususnya masyarakat Kabupaten Lembata dan Flores Timur.

Jenis tanaman ini mudah tumbuh di wilayah NTT. Namun, pengembangan tanaman Jagung berskala besar, tidak pernah dilakukan sebelum-sebelumnya.

Saat ini, harga Jagung di pasaran relatif baik. Harga per kilogram jagung pipil, akhir tahun 2020 sampai pertengahan 2021, mencapai Rp 5.500 per kilogram. Sementara harga yang ditetapkan pemerintah Rp 3.150 per kilogram.

Terkait harga itu, Ketua Dewan Jagung Nasional, Tony J. Kristianto beberapa waktu lalu menyatakan, kenaikan harga yang tinggi ini disebabkan oleh produksi jagung dari para petani yang tidak maksimal. Penyebabnya adalah curah hujan yang tinggi dan durasi musim hujan yang panjang, sehingga pananaman dan panen jagung kurang berhasil.

“Itu sebabnya terjadi kekurangan produksi,”kata Tony.

Dan langkah inovatif Kopdit Ankara yang bertekad menanami 1000 hektar lahan dengan jagung hibrida, adalah sebuah gebrakan besar. Hal ini didukung dengan prediksi BMKG yang menyebutkan, bahwa tingkat curah hujan pada tahun ini, tidak berbeda jauh dengan tahun lalu. Itu berarti tingkat produksi jagung para petani pun tidak berbeda jauh dari tahun sebelumnya.